Kabar Jateng

Mengenal Gamelan Khas Jawa Tengah dan Yogyakarta

Bagikan ke:

Kabarjateng.com – Jawa Tengah dan Yogyakarta sama-sama memiliki gamelan sebagai salah satu alat musik tradisionalnya. Alat musik tradisional ini telah dikenal tidak hanya di tingkat nasional, namun hingga ke mancanegara. Mengutip dari buku Gamelan Digul di Balik Sosok Seorang Pejuang: Hubungan antara Indonesia dengan Australia (2002) karya Margaret J. Kartomi, kata gamelan berasal dari Bahasa Jawa gamel yang berarti memukul atau menabuh.

Kata gamel ini kemudian diberi akhiran ‘an’ untuk menunjukkan kata benda. Gamelan bisa dimaknai sebagai seperangkat alat musik yang dipukul atau ditabuh. Alat musik tradisional ini diperkirakan sudah ada semenjak 404 Masehi. Dalam jurnal Pelarasan Gamelan Jawa (2018) karya Risnandar, disebutkan jika gamelan Jawa memiliki sistem nada slendro dan pelog. Slendro berarti lima nada dan pelog berarti tujuh nada. Dua sistem nada ini diatur berdasarkan jarak nadanya. Biasanya laras slendro memiliki jarak nada yang sama. Sedangkan laras pelog memiliki jarak nada yang lebar serta pendek.

Gamelan Jawa hingga saat ini masih sering digunakan untuk mengiringi acara kebudayaan, seperti pertunjukan musik, pagelaran wayang hingga acara pernikahan yang menggunakan adat Jawa.

Untuk Gamelan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebenarnya tidak memiliki perbedaan. Karena alat musik yang dibutuhkan sama dan cara memainkannya pun kurang lebih hampir sama. Selain itu, Gamelan Jawa Tengah dan Yogyakarta juga sering digunakan dalam berbagai acara kebudayaan. Melansir dari situs Kraton Jogja, instrumen dalam gamelan meliputi beberapa alat musik, seperti gendang, bonang, panerus, gender, gambang, suling, siter, clempung, slenthem, demung, saron, gong, kenong, kethuk, japan, kempyang, kempul dan peking. Berikut penjelasan beberapa alat musik gamelan yang dikutip dari situs Encyclopedia Jakarta: Gendang Alat musik ini berfungsi untuk mengatur irama serta tempo gendhing yang sedang dimainkan.

Gendang dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul menggunakan telapak tangan pada bagian permukaannya. Gong Alat musik ini berfungsi sebagai pemangku irama dan menguatkan gendang saat menentukan bentuk gending. Gong dibunyikan untuk menandai dimulai dan berakhirnya sebuah gending. Suling Alat musik ini berfungsi sebagai penentu nada. Suling tebruat dari bambu dan dimainkan dengan cara ditiup. Gambang Alat musik ini berfungsi untuk memperindah lagu serta sebagai pembuka gending. Gambang dimainkan dengan cara dipukul dengan alat khusus bernama tabuh. Bonang Alat musik ini berjumlah 14 buah dan terbuat dari perunggu.

Bonang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat khusus yang bagian ujungnya dilapisi karet atau kain. Siter Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik.

Siter memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah pertunjukan gamelan. Jika ada sedikit kesalahan dalam memainkannya, bisa berpengaruh pada seluruh permainan musik gamelan. Rebab Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek. Rebab sering digunakan sebagai penuntun arah lagu penyanyi sinden, khususnya dalam tabuhan yang lirih. Kenong Alat musik ini terbuat dari logam kuningan dan dimainkan dengan cara dipukul. Kenong berfungsi untuk menegaskan irama serta mengatur tempo dari gending yang sedang dimainkan. Kempul Alat musik ini mirip seperti gong, hanya saja ukurannya lebih kecil. Kempul berfungsi untuk menegaskan irama dalam sebuah permainan gending. Kethuk Alat musik ini berfungsi untuk menjaga irama agar tetap harmonis. Kethuk dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat khusus yang bagian ujungnya telah diberi kain tebal.


Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan